Tikungan yang Menikung
Sakit jika mengingat kejadian itu, pernah kulakukan kesalahan, pernah kulakukan kebodohan, dan tak kusadari bahwa gambaran jalan itu benar, ada jalan yang lurus, berbelok, bergerigi, halus dsb. Setiap jalan pasti ada tikungan yang tajam begitu pula dengan kau. Tak kusangka sampai saat ini aku masih terpaku melihat kenyataan ini. kenangan memanglah kenangan yang sulit dilupakan dan masih tersimpan baik di memoryku. Janji, kisah manis yang kau ceritakan, kau rencanakan kini pudar pelan-pelan di terpa angin. semudah itu debu pergi terkena angin, semudah itu kau pergi dan tak menengok apakah aku masih berlinang?.
Salahkah aku jika aku menuntut? tapi.... itu sudah pilihanku bahwa tak akan ku ungkit masa laluku dengan mu. Aku berbohong pada diriku sendiri, bahwa aku masih berharap kau kembali, kau menarik kata-kata yang kau janjikan kepadaku. Setelah itu Hilanglah bersama hembusan angin yang kencang. Aku berharap kau tak akan menemuiku dan berjumpa denganku lagi sampai aku lupa betapa lamanya aku menunggumu. Ku ikhlaskan kau dengan yang lain, semoga kau bahagia dan berkecukupan. Jangan sesali, jangan mengingatku, dan aku sudah memaafkanmu meskipun kau gali lubang kesakitan di dalam hati ini. Selamat atas Karuniamu sekarang bersama orang yang kau pilih itu benar. Semoga Allah akan memberikanku penggantimu lebih baik dan di RidhoiNYA.
Sakit jika mengingat kejadian itu, pernah kulakukan kesalahan, pernah kulakukan kebodohan, dan tak kusadari bahwa gambaran jalan itu benar, ada jalan yang lurus, berbelok, bergerigi, halus dsb. Setiap jalan pasti ada tikungan yang tajam begitu pula dengan kau. Tak kusangka sampai saat ini aku masih terpaku melihat kenyataan ini. kenangan memanglah kenangan yang sulit dilupakan dan masih tersimpan baik di memoryku. Janji, kisah manis yang kau ceritakan, kau rencanakan kini pudar pelan-pelan di terpa angin. semudah itu debu pergi terkena angin, semudah itu kau pergi dan tak menengok apakah aku masih berlinang?.
Salahkah aku jika aku menuntut? tapi.... itu sudah pilihanku bahwa tak akan ku ungkit masa laluku dengan mu. Aku berbohong pada diriku sendiri, bahwa aku masih berharap kau kembali, kau menarik kata-kata yang kau janjikan kepadaku. Setelah itu Hilanglah bersama hembusan angin yang kencang. Aku berharap kau tak akan menemuiku dan berjumpa denganku lagi sampai aku lupa betapa lamanya aku menunggumu. Ku ikhlaskan kau dengan yang lain, semoga kau bahagia dan berkecukupan. Jangan sesali, jangan mengingatku, dan aku sudah memaafkanmu meskipun kau gali lubang kesakitan di dalam hati ini. Selamat atas Karuniamu sekarang bersama orang yang kau pilih itu benar. Semoga Allah akan memberikanku penggantimu lebih baik dan di RidhoiNYA.
Komentar
Posting Komentar