PUISI SISWA TITEHENA YANG MASUK BULETIN BAHTERA



Kampung Halaman
Karya Andrian Ola Makin (X2)

Bukit indah menjulang
Air bening mengalir
Hamparan padi menguning
Alam permai mempesona
Itulah kampung halamanku

Dibalik bukit
Sang mentari mulai memancarkan sinar
Sepoi angin membelai badan
Mengantar aku ke sekolah

Suara riang bocah-bocah kecil
Memberi kedamaian
Oh, kampung halamanku
Kampung nan indah dan damai




PPL (Pemuda Pengacau Lewolaga)
Karya Dominikus Suban Manuk (X1)

Wahai pemuda pengacau Lewolaga
Siang malam kita bermimpi tentang sebuah kekacauan
Angin malam menyejukan hati kita
Kesepian malam merindukan purnama keramaian

Pemuda pengacau Lewolaga
Kesunyian malam kini
Merindukan dentungan keramaian kita
Bila dalam hitungan detik tak sampai ke menit
Musuh datang kita tak pernah mundur

Kita adalah pemuda pengacau yang nomor 1
Kacau itu bukan nakal tapi tradisi Lewolaga
Pesta, membuat kekacauan adalah hobi dan kemauan kita
Yang tak bisa dikembalikan lagi
Lewolaga bagaikan api
Yang bisa membakar seluruh kawasan Flores Timur

Kacau itu bukan nakal tapi tradisi Lewolaga
Arak, rokok, mabuk, pengacau itulah
Nafas kehidupan kita dan masa depan kita



Jujurlah Pada Sebuah Hati
Viktoriana Lodang Nurak (XII Bahasa)

Halilintar menerjang
Menyayat raga penuh dosa
Angkara murka mencabik lisan
Yang dusta, berdusta mengingkari
Hati yang suci menyisir segala yang ada

Semua terhapus hilang
Tak ada lagi pertolongan
Rintihan tangis sesaat tiada habis
Sesampai air mata kering
Mata merah memudar
Membengkak sakit rasakan kepedihan tiada akhir

Kenikmatan hanya sesaat saja
Membawa luka selamanya
Belajar untuk jujur pada hati
Itu awal dari keberhasilan
Yang tidak terkira







Masa Muda
Margaretha Irene B Hera (XII IPA)

Tentang kenangan yang lalu
Dimasa muda penuh madu
Sekolah itu surgaku
Beragam bagai malaikat ayu

Ilmu, kawan dan lawan
Cinta dan kebersamaan
Menghiasi masa pelajar
Masa mudaku penuh warna

Guru itu orang tua di sekolaha, Ibu itu orang tua di sekolah
Tempat mereka berbeda, mereka berbeda bukan?
Namun hanya kesamaan
Mereka penuh akan cinta dan kehangatan
Mereka pahlawan
Dimasa mudaku yang gemilang
Akan selalu terkenang
Di lubuk hati yang benderang

Terisi penuh hatiku
Penuh memori masa sekolahku
Dan ku bawa ke masa pensiunku
Masa mudaku, surgaku
Tersimpan rapi dalam hatiku
Masa sekolah, surgaku
Langkah kecil, langkah awalku
Menuju sukses masa depanku
Hingga aku tua dalam bahagia



Hujan Adalah Lagu
Rengga Parera

Pada celah-celah batu
Kehidupan dimulai setelah titik air pertama
Yang jatuh membuka pejaman kelopak mata
“Bangunlah” lembut suaramu
Karena aku bernafas dihadapanmu

Simponi manik-manik pada batuan
Merekam tarian kaki kamboja
Lalu kau mengalunkan lirik kerinduan
Yang begitu ternaung di telinga

Tubuhku bergetar menangkap semua itu
Mendengar nada yang kau lumurkan di bibirku
Sebagai sunyi yang ku kenali
“Apakah aku pernah mati”

Sejak kau menatapku tersenyumlah
Lalu kembali mencumbu
Hujan adalah lagu
Yang dinyanyikan olehmu

Komentar

Posting Komentar